Konawe Selatan – Aliansi Masyarakat Desa Watumerembe bersatu, Kecamatan Palangga Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) ancam Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) bakal blokade akses kendaraan diruas Jalan Palangga-Kendari.
Ancaman itu disampaikan masyarakat Watumerembe dalam aksi protes yang dilakukan diruas jalan Palangga-Kendari. Rabu (10/03/2021).
sempat memblokade Ruas Jalan Propinsi yang kondisinya sudah sangat memperhatinkan untuk dilalui kendaraan Roda dua maupun Roda empat.
Salah satu Tokoh Pemuda Desa Watumerembe Wawan, mengatakan bakal memblokade Ruas Jalan Propinsi yang kondisinya sudah sangat memperhatinkan untuk dilalui kendaraan Roda dua maupun Roda empat.
“Kami menuntut Pemerintah Propinsi Sultra, dalam hal ini DPRD Propinsi maupun DPRD Kabupaten Konawe Selatan, agar memperhatikan Ruas Jalan penghubung Kota Madya kendari dengan Kabupaten Konsel,” teriak Wawan dalam orasinya.
Dimana kata, Wawan jalan penghubung Propinsi dan kabupaten – kabupaten se- Sultra masih banyak akses sudah tidak layak dilalui dan salah satunya jalur Propinsi di desa Watumerembe.
Pasalnya, jalan tersebut sudah banyak memakan korban mulai Tahun 2019 sebanyak Delapan (8) orang dan di Tahun 2020 Dua (2) orang meninggal dunia salah satunya masyarakat Desa Watumerembe, prihatin atas hal itu, sehingga hari ini kami turun ke jalan menyuarakan suara masyarakat pada umumnya dengan melihat kondisi Jalan saat ini.
” Tuntutan kami adalah minta kepada pemprov Sultra agar segera melakukan perbaikan jalan yang berada di Desa Watumerembe, sebelum ada korban lagi yang berjatuhan,” tegasnya.
” Dan apabila aksi hari ini tidak ada koordinasi dari Pemprov Sultra maupun Pemerintah Kabupaten Konsel Dalam hal ini PJ Bupati Konsel kepada masyarakat ataupun Pemerintah Desa Watumerembe, akan kembali melakukan aksi dengan jumlah massa lebih banyak lagi,” tambahnya.
Ditempat yang sama Heriyanto,mengatakan
Ruas Jalan Desa watumerembe semakin parah untuk dilalui oleh pengendara. Disebabkan minimnya perhatian dari Pemerintah Propinsi Sultra.
“Aksi yang kami lakukan bersama masyarakat dan teman – teman aktivis pemuda peduli lingkungan, merupakan aksi spontanitas tanpa ada unsur paksaan dari pihak manapun,” terangnya.
Heriyanto,berharap kepada Pemprov Sultra agar tidak tutup mata melihat kondisi jalan penghubung antar kota yang kondisinya sudah sangat memprihatinkan.
Untuk diketahui, hingga berita ini diterbitkan belum ada klarifikasi dari Pemerintah Propinsi maupun Pemda Konsel.
Laporan : Rizal