Fakta Sultra Com,Sultra – Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) H. Ali Mazi, S.H Menerima Kedatangan DPRD Buton bersama Plt. Sekprov Sultra Dr Ahmad PB., A.P., M.Si., dan Plt. Kadis Dikbud
Sultra Drs. Asrun Lio, M.Hum., Ph.
menerima jajaran pimpinan DPRD Kab. Buton di Rumah Jabatan Gubernur Sultra, pagi, Jumat 12 Juni 2020.
Kedatangan para pimpinan DPRD Kab. Buton tersebut hendak meminta saran dan pendapat mengenai pembangunan dan beberapa hal terkait bantuan anggaran provinsi untuk kab/kota.
Di hadapan Gubernur Ali Mazi dan Sekprov Sultra, delegasi DPRD Buton yang dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Hariasi, Wakil Ketua La Ode Rafiun, dan Lisna, mengungkapkan sejumlah hambatan teknis, khususnya dalam pendanaan pembangunan di wilayah Kabupaten Buton. Kunjungan para legislator Buton ini tidak disertai Bupati Buton La Bakry.
Dari sejumlah hal yang disampaikan, Hariasi antara lain meminta agar Pekan Olah Raga Provinsi (PORProv) bisa kembali diselenggarakan di Buton. Untuk niatan ini, Pemkab dan DPRD Buton sudah melakukan pencadangan 15 hektar lahan untuk infrastruktur Sarana Olah Raga (SOR).
Terkait situs bersejarah, DPRD Buton juga memohon upaya revitalisasi benteng yang tersebar di seluruh wilayah administrasi Buton, termasuk “membangun” benteng di Takawa, sebagai bagian dari Festival Budaya Tua Buton.
Mengenai situs benteng, menurut Gubernur Ali Mazi, perlu ada penelitian lanjutan untuk validasi situs dan inventarisasi. Dana penelitian untuk situs pelestarian sejarah mudah dikucurkan dari pusat jika Pemkab Buton mau bekerjasama dengan kalangan akademik.
Menyinggung Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Buton, di Laburunci, DPRD Buton meminta Gubernur Ali Mazi memberi rekomendasi untuk peningkatan status (menjadi RS rujukan utama) dan penambahan fasilitas RSUD. Seperti yang tercatat, RSUD Buton ini dibangun oleh Gubernur Ali Mazi pada periode pertama kepemimpinannya.
Secara terperinci Gubernur Ali Mazi menjawab beberapa permintaan DPRD Buton untuk dapat ditindaklanjuti di masa depan. “Kita akan mengupayakan sejumlah hal yang menjadi kebutuhan mendasar dan sangat diperlukan oleh masyarakat. Selain yang telah menjadi visi-misi saya, Pemprov sesungguhnya menunggu inisiatif pemkab untuk bergerak lebih responsif,” tegas Gubernur Ali Mazi.
Pasarwajo menjadi area bagi pembangunan megaproyek kota perikanan yang sedang diupayakan Gubernur Ali Mazi. Pembicaraan mengenai proyek ini sedang intensif dilakukan bersama pemerintah pusat, setelah kunjungan Gubernur Ali Mazi ke Amerika Serikat pada pertengahan 2019 lalu. Diharapkan kota perikanan, yang pencadangan lahannya telah selesai ini, akan menyerap keseluruhan investasi asing yang direncanakan di sektor industri pengolahan perikanan.
Laporan:uci
WARTAWAN
