KONUT – Banyaknya keluhan masyarakat akibat air laut yang naik sampai ke pemukiman warga pada pertengahan tahun, akan hal itu Kepala Desa Laimeo, Kecamatan Sawa, Kabupaten Konawe Utara (Konut) Nurlia R, mencoba memusyawarahkan pengadaan Abrasi pantai (beronjong) kepada masyarakatnya.
Setelah melewati musyawarah Dusun (Musdus) hingga musyawarah Desa (Musdes). Dinilai masyarakat sangat perlu di programkan sehingga usulan tersebut di terima dengan baik.
” Sebenarnya mau sepanjang pantai akan di buat pengadaan abrasi ini tetapi adanya lagi-lagi pandemik ini (Covid-19), sehingga dananya di pangkas sekitar Rp. 200 jt dan di alihkan ke BLT, ” Kesal Nurlia kepada media ini (21/10).
Bukan cuman itu, ia juga masih berpatokan dari Musdes sehingga di bangunlah 3 biji fiber demi men normalisasi dampak yang ada.
” Kurang lebih Rp. 600 jt biaya anggaran yang di pakai untuk membuat kegiatan fisik tersebut, ” ujarnya.
Setelah itu, berhubung banyaknya perompakan anggaran dari perubahan ataupun pengalihan akibat pandemik. Ia berharap agar Allah Swt. dapat memberkahi dan Covid-19 dapat hilang di hadapan masyarakat.
” Bagaimana tidak, kira-kira kegiatan fisik yang sangat kita butuhkan ini (beronjong) hanya bisa terjepit,” paparnya.
Terkait hal itu, ia berharap dari pemerintah daerah agar bisa mem ‘Back Up’ masalah di Desa Laimeo.
” Andaikan tidak ada beronjong ini kita sudah hancur, bahkan rumah saya ini sudah naik air. Untuk itu, alhamdullilah pasir yang ada di daratan sudah naik dan tergolong kami bisa selamat ,” tuturnya.
Laporan : Tim
Editor : AL
WARTAWAN
Wow, wonderful weblog format! How lengthy have you been blogging for?
you made running a blog glance easy. The overall glance of your site is
magnificent, let alone the content! You can see similar here sklep online