Kolaka, faktapemberitakorupsi.com
Komitmen Bank Negara Indonesia (BNI) dalam memberikan kontribusinya kepada masyarakat kabupaten Kolaka sudah tidak diragukan lagi. Pasalnya untuk yang kedua kalinya sejak tahun lalu, BNI kembali menyerahkan bantuannya untuk daerah dan masyarakat Kolaka berupa mobil ambulance.
Penyerahan bantuan dari dana corporate social responsibility (CSR) berupa 1 unit mobil Ambulance diserahkan langsung oleh kepala bank BNI cabang Kendari Muzakir dan didampingi kepala kantor cabang pembantu BNI Kolaka Christian Rembet kepada direktur Rumah Sakit Umum Daerah Bunyamin Guluh Kolaka dr Muhamad Rafi dihadiri Kamis (11/6).
Kepala BNI cabang Kendari Muzakir mengatakan, setiap tahunnya BNI mengalokasikan Dana Bina Lingkungan Bidang Sarana Kesehatan yang di distribusikan di beberapa Rumah Sakit yang dimana salah satunya adalah RSUD Benyamin Guluh Kolaka dalam bentuk Mobil Ambulance.
Mobil ambulance yang didistribusikan yakni bermerek Suzuki AVP Type GL MT yang telah dibranding dan dilengkapi dengan sarana prasarana ambulance yang lengkap.
Pemberian mobil ambulance ke RSUD Benyamin Guluh Kolaka tidak terlepas berkat kerjasama yang erat yang selama ini telah terjalin antara BNI dengan RSUD Benyamin Guluh dimana telah menjadi nasabah BNI sejak tahun 2011.
“Kami BNI cabang Kendari wilayah Makassar berharap kerjasama yang baik ini tetap terjalin bahkan terus dipertahankan, serta mobil ambulance yang diberikan membawa manfaat bagi RSUD Benyamin Guluh terlebih bagi warga masyarakat kabupaten Kolaka,” katanya.
Sementara itu, direktur RSBG Kolaka dr. Muhamad Rafi mengapresiasi dan terimakasih atas bantuan yang diberikan, semoga dengan adanya bantuan tersebut akan membantu dan meningkatkan kinerja para tenaga medis dalam membantu masyarakat. Selain itu pula akan meningkatan hubungan silaturrahmi antara pihak BNI dan pihak RSBG.
“Allhamndulilah dengan adanya bantun ini, dapat memberikan spirit bagi kami untuk melakukan pelayanan kepada masyarakat secara maksimal. Dan kita berharap mobil ini jarang digunakan artinya jika jarang digunakan berarti pasien berkurang,” punjinya. (Eno).