KONAWE  

Pembangunan Jaringan Irigasi Desa Anggoro Dikerjakan Asal-asalan Oleh Kontraktor, Diduga Anggarannya di Korupsi.

Redaksi LFnews

 

KONAWE- Pembangunan saluran irigasi di Desa Anggoro Kecamatan Abuki Kabupaten Konawe Propinsi Sulawesi Tenggara (SULTRA) terkesan dikerjakan asal-asalan oleh Kontraktor Pelaksana kegiatan.

patut diduga pihak dinas terkait telah melakukan pembiaran kepada kontraktor pelaksana kegiatan, sehingga pembangunan jaringan irigasi sudah mulai menggalami keretakan pada bagian bangunan.

hal itu disebabkan kurangnya kontrol dari pihak dinas terkait maupun pengawas tehknis kegiatan didalam pelaksanaannya.

demikian disampaikan oleh salah satu masyarakat setempat yang enggan disebutkan nama inisialnya saat menghubungi wartawan LiveFaktaNews.co.id melalui sambungan via WhastApp, Jum,at (28/01/2022).

“Ia mengatakan, pembangunan jaringan irigasi dibangun pada tahun 2021, yang terkesan dikerjakan asal jadi, hal itu dibuktikan dengan retaknya pasangan irigasi disepanjang lokasi,” ucapnya.

“ironisnya lagi, kegiatan tersebut masih berlangsung hingga saat ini, semenjak proyek dilaksanakan tidak terpampang papan informasi dilokasi kegiatan,” katanya.

Baca juga -->  Forum Masyarakat Desa Silea Bergerak (Formadesik) Blokade Jalan Usaha Tani, Ini Alasannya

“Lanjut, tentunya sebagai warga sangat bersyukur dan mendukung program pemerintah. Apalagi ini menyangkut kebutuhan orang banyak dan salah satunya yaitu pembangunan saluran air yang berada di desa kami. yang berguna untuk mengalirih persawahan, akan tetapi sangat di sayangkan pihak kontrak tidak mengerjakan secara maksimal sesuai petunjuk tehknis,” tutup warga Anggoro.

menanggapi hal itu, Sekjen Poros Muda Sultra, Rispan Latuanda S.Pd M.Pd saat memberikan tanggapannya pada media, terkait jaringan irigasi di desa Anggoro kecamatan abuki,setelah saya mengaji, Pembangunan jaringan irigasi Sudah jelas saya duga ada permainan pihak kontraktornya diduga mengurangi volume takaran bahan untuk mendapatkan keuntungan lebih besar lagi,” kata Rispan.

dan kegiatan yang dilaksanakan oleh kontraktor sudah jelas menyalahi aturan konstruksi, ini patut terindikasi ada permainan kongkalingkong antara pihak dinas terkait dan kontraktor pelaksana kegiatan supaya banyak meraup keuntungan pribadi, sehingga pembangunan irigasi yang dibangun mengalami keretakan, apa lagi kalau bangunan tersebut menggunakan uang negara.

Baca juga -->  Pengelolaan,DD/ADD Desa Lasada, Konawe Terindikasi Dikorupsi

 

“Sangat disayangkan, jaringan irigasi yang dibangun menggunakan uang negara menjadi ajang memperkaya diri pihak-pihak tidak bertanggung jawab. Sehingga pembangunan irigasi tersebut tidak maksimal, jelas kedepannya tidak akan memiliki asas manfaat bagi masyarakat pengguna air,” tandasnya.

“untuk itu, saya meminta kepada Aparat Penegak Hukum (APH) wilayah Sultra, DPRD Konawe, Insfektorat dan instansi terkait agar segera turun dilokasi kegiatan, apabila terbukti menyalahi prosedur maka saya siap turun langsung.

“dan harapan saya, pembangunan jaringan irigasi yang tidak diketahui sumber anggarannya segera dilakukan pembongkaran. Karena sudah jelas dalam pelaksanaannya tidak sesuai, jelas ini sudah merugikan negara kalau memang kegiatan tersebut bersumber dari anggaran negara,”tutupnya.

Baca juga -->  Tak Kunjung Dibayarkan Upah Nasabah yang Meninggal, Ketua DPC PPWI Akan Lakukan Aksi di Kantor PNM Mekaar Syariah Cabang Konawe

Laporan: Yusdar

WARTAWAN