KENDARI – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), telah merilis data survei, bahwasanya dari 22 persen masyarakat Sulawesi Tenggara (Sultra), mereka masih tidak mempercayai COVID-19, walaupun angka kasus positif terus meningkat setiap harinya.
Walikota Kendari Sulkarnain Kadir, dalam sambutannya saat memperingati Hari Kesehatan Nasional di Dinas Kesehatan Kota Kendari, pada Kamis (12/11).
Menjelaskan, ada beberapa faktor kemungkinan penyebab hal tersebut, pertama karena sosialisasi yang dilakukan masih belum masif, kedua masyarakat yang sudah terlalu jenuh berhadapan dengan situasi pandemi COVID-19.
“Dari dua faktor tersebut ada situasi yang paling dilematis yang kita hadapi, yaitu ketika dihadapkan dengan situasi ekonomi masyarakat. Bagaimana kemudian mereka tetap disiplin mematuhi protokol kesehatan, namun disisi lain harus berjuang mencari nafkah, menghidupi keluarga dan melaksanakan tanggung jawabnya,” jelas dia.
Disisi lain, tutur dia, hal tersebut menjadi tantangan bagi pihaknya untuk kembali meluruskan niat seluruh tenaga kesehatan maupun pemerintah setempat, untuk melindungi masyarakat, memastikan kesehatan masyarakat dengan segenap pikiran, tenaga, dan waktu yang ada.
“Paling tidak ini bisa menghadirkan harapan bagi masyarakat Kota Kendari, bahwa kita tidak berdiam diri, kita tetap bekerja dengan baik, dan insyaa Allah bersama itu imunitas kita juga bisa ikut naik, tetap optimis,” tuturnya.
Sebagaimana di ketahui, angka positif Covid-19 Jika merujuk dari data Satgas Sultra, Kota Kendari menjadi penyumbang terbanyak angka pasien positif corona di Sultra. Jumlahnya mencapai 2952 kasus.
_Tim Redaksi_